Close
Scroll to Continue With Content

Pengalaman Kerja Sebagai Social Media Specialist, Santai Banget!

AyoCilacap – Pengalaman Kerja Sebagai Social Media Specialist, Santai Banget! Terbaru, Masalah Financial Setiap orang sungguh berbeda, semakin banyaknya himpitan kebutuhan dan kurangnya lapangan kerja merupakan salah satu hal yang menjadikan semakin marak Pinjaman Online, tidak sedikit orang yang telah melakukan Peminjaman di Pinjaman Online di beberapa aplikasi yang berlisensi ojk secara resmi maupun pinjaman online yang tidak terdaftar ojk.

Pinjaman Online adalah layanan Financial yang memungkinkan seseorang untuk meminjam uang secara online tanpa harus ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Pinjol bisa dilakukan dengan mudah dan cepat, serta dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Untuk memperoleh pinjaman online, seseorangperlu mendaftar ke platform pinjaman online dan mengisi formulir aplikasi. Kemudian, platform akan mengevaluasi aplikasi dan menentukan apakah pengajuan pinjaman disetujui atau tidak. Setelah disetujui, uang akan segera ditransfer ke rekening peminjam.

Meskipun Aplikasi Pinjol memberikan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pinjaman, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah risiko keamanan data dan privasi pribadi, karena peminjam perlu memberikan informasi pribadi seperti nomor KTP dan nomor rekening bank.

Selain itu, aplikasi Pinjaman Online juga punya bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman dari lembaga keuangan tradisional. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman online, peminjam harus memperhitungkan dengan cermat kemampuan untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

Pada Artikel kali ini kami akan membahas sedikit tentang Pengalaman Kerja Sebagai Social Media Specialist, Santai Banget!, yang tidak ada sangkutpautnya dengan Informasi diatas, mungkin anda sedang mencari Artikel tentang Pengalaman Kerja Sebagai Social Media Specialist, Santai Banget!, yuk langsung saya ke Topik pembasannya.

Pengalaman Kerja Sebagai Social Media Specialist, Santai Banget! Terbaru

Di era yang serba digital ini kita dituntut untuk selalu update. Entah tentang berita, kesehatan, teknologi, atau bahkan cuma sekedar hal yang lagi viral. Sekarang, bisa dibilang hp jauh lebih banyak peminatnya daripada tv. Semuanya bisa kita tahu dari mencet-mencet di hp. Nggak sampe 5 menit juga udah tahu info terbaru.

Seiring berjalannya waktu, bukan cuma anak muda aja yang main Media sosial, yang salah satunya adalah instagram. Tapi, ibu-ibu dan bahkan bapak-bapak pun ikutan main. Meski tujuan utamanya buat sharing kegiatan sehari-hari, sekarang fungsi instagram sendiri udah bergeser jadi platform bisnis.

Dengan berkembangnya zaman, maka berkembang pula jenis pekerjaan. Mulailah bermunculan beberapa pekerjaan ala anak millenial dan gen z. yang pastinya kerjaan itu nggak jauh-jauh dari media sosial. Ada content ceator, copy writer, content writer, graphic design, dan Social media Specialist.

Kerja sebagai Social Media Specialist” width=”300″ height=”200″  /></p>
<p>Dulu awalnya, saya kira social media specialist itu kerjaannya gampang. Kan cuma main social media doang. Nggak perlu lah keahlian khusus banget. Lagian mana ada jurusan kuliahnya. Eh, ternyata salah dong saya. Singkat cerita saya iseng-iseng ngelamar kerja jadi social media specialist di sebuah perusahaan furniture lokal. Dengan modal nekat dan ke-sotoyan saya maju. Eh, nggak taunya diterima.</p>
<h2><span class=Pekerjaan Santai

Bisa dibilang ini kerjaan saya yang paling santai selama saya kerja. Kalo biasanya di kantor-kantor nggak boleh pegang hp, di kantor ini saya malah pegang hp terus. Kalo di kantor lain ketahuan main media sosial malah di kasih sp, disini malah sah-sah aja. Justru banyak-banyakin liat akun instagram orang.

Sangking santainya, waktu rapat pimpinan saya sampe nanya, “Gimana kalo bulan depan saya terapkan jam masuk bebas? Kalian mau masuk jam 9 atau 10 juga boleh. Tapi jam kerja tetep 8 jam. Gimana?”. Kalo saya sih jelas tim geleng-geleng.

Pernah nggak sih lagi bosen sama kerjaan terus buka youtube? Gimana perasaan kalian pas buka youtube di jam kerja? Pasti was-was karena takut ketahuan hrd atau team leader. Kalo di kantor saya, sah-sah aja. Mau lihat youtube, pinterest, instagram, apapun deh bebas. Karena inspirasi bisa dateng dari mana aja.

Partner kerja seumuran

workEnaknya kerja di bidang kreatif lainnya adalah lingkungan yang seumuran. Kalo udah gini jelas ngobrolin apapun bakalan nyambung. Dari Kpop, Tiktok, atau bahkan cerita-cerita receh di twitter bisa jadi bahan obrolan yang seru. Karena biasanya dari guyonan-guyonan receh itu kita nemuin ide untuk konten.

Biasanya kalo ada satu orang yang punya ide, yang lainnya tiba-tiba ikutan punya ide juga. Nah kalo udah gini biasanya kita langsung dapet bahan konten banyak. Jadi, bisa di bilang divisi saya emang yang paling ribut.

Multitasking

Awal masuk, saya di pegangin akun instagram kantor. Kebetulan kantor saya punya beberapa akun instagram. Sekitar 6 akun dengan brand yang berbeda-beda. waktu itu saya dipegangin 1 akun karena kebetulan yang pegang sebelumnya di pindah ke divisi lain.

Minggu pertama saya masuk, kerjaan saya bikin design, kalo udah acc saya yang posting dan bikin caption yang menarik biar para followers komen termasuk balesin komen mereka, bales dm juga, dan liat perkembangan insight.

Lama-kelamaan, setelah rapat saya dipegangin akun instagram 4 brand. Yang 2 sudah aktif dan 2 lagi masih planning dan saya diminta untuk buat konsep. Sejujurnya, awalnya waktu pegang 1 akun aja udah rada kelabakan. Semenjak itu urusan design saya serahkan ke partner saya. Jadi saya fokus di analisa media sosial aja. Tapi kalo dia lagi kelabakan saya bantu juga.

Jadi social media specialist, alias yang lebih sering disebutnya Mimin, itu kudu bisa multitasking. Sambil mikir konsep instagram, sambil juga bikin design, sambil juga mikirin caption, dan yang jelas sambil mantau instagram pesaing. Gimana caranya biar akun kita punya followers organic, komennya rame, branding produk juga sampe ke masyarakat.

Kerja 24 jam

24 jamSebagai Mimin yang baik, tentunya kudu on 24 jam. Yaa, meski nggak full seharian, tapi waktu bakalan lebih banyak untuk hpan. Balesin komen dan dm. Karena balik lagi ke peraturan awal, customer adalah raja. Saya pernah tuh dapet complaint karena nggak bales-bales dm customer. Dia marah-marah dong di kolom komentar postingan saya. Padahal waktu itu cuma telat bales sehari, Minggu. Yaah beginilah nasib social media specialist, nggak ada yang namanya libur.

Di kantor saya nggak dikasih hp sendiri untuk admin. Jadilah pake hp pribadi. Dengan begitu kami para Mimin di wajibkan untuk tetap posting setiap hari Sabtu dan Minggu. Jadi, terakhir bikin konten untuk acc adalah hari Jumat. Hari jumat kita kudu udah siapin 6 konten untuk di posting hari Sabtu dan Minggu.

Sehari kami kudu upload konten 3x. Udah kayak minum obat aja. Ini sih mending. Karena awalnya saya diminta untuk posting 9 konten. Karena menurut saya annoying akhirnya 3x posting sehari.

Deadline adalah sahabat

Meski judulnya social media specialist, saya juga kadang-kadang bikin design konten. Karena perusahaan tempat saya kerja bisa di bilang kekurangan orang. Apalagi kalo udah ada jadwal promo. Wiih, ribut dari pagi sampe sore. Jam istirahat pun kadang bisa kelewat.

Deadline udah jadi sahabat sejati rasanya. Kadang juga kita baru dapet info dari marketplace pagi dan setelah jam makan siang udah kudu naik. Kalo accnya lancar sih nggak masalah, yang bikin ribet kadang leader mood-moodan nggak cocok.

 

Tips Kerja Sebagai Sosial Media Spesialis

  1. Siapkan cv dan portfolio yang menggunggah selera. Buat design sekeren mungkin. Karena kamu bakalan kerja di dunia kreatif. Hrd akan menilai ke kreatifan kamu dari portfolio. Oh ya, dalam menulis keahlian, usahakan jangan melebih-lebihkan. Kalo bisa bilang bisa, kalo nggak bilang aja nggak.
  2. Tanyakan job desk dengan jelas seperti apa aja ruang lingkup kerjaanmu, jam berapa kerjanya (termasuk sabtu minggu atau nggak), cuma analisa akun media sosial atau sekaligus design, dll.
  3. Jangan lupa untuk menanyakan gaji setelah paham job desk. Range gaji untuk social media specialist beda-beda tiap perusahaan. Yang kerja di perusahaan penjualan produk dan agency jelas berbeda. Dilihat juga dari keahlian kalian. seberapa bisa kalian menguasai media sosial. Yang jelas gajinya mulai kepala 3.
  4. Pahami dunia media sosial. Bukan Cuma satu, tapi semua. Instagram, facebok, twitter, linkedin, youtube, whatsapp, dll.
  5. Pelajari digital marketing. Kalo kalian masuk ke perusahaan penjualan (produk atau jasa), kalian kudu banget paham gimana caranya menjual barang. Termasuk adsense.
  6. Paham branding. Kegunaan media sosial adalah untuk membranding suatu perusahaan. Jadi kamu harus paham gimana caranya menyampaikan spesan sebuah produk ke masyarakat.
  7. Suka main media sosial. Kalo kamu mau jadi social media specialist, yang jelas kamu harus punya minat di media sosial. Kalo kamu bukan tipe orang yang suka main sosial media, kamu bakalan kelabakan sendiri. Karena social medai specialist dituntut untuk selalu on.
  8. Suka menganalisa. Perusahaan kamu tentunya pengen banget maju. Posisi kamu sebagai social media specialist adalah untuk menganalisa bagaimana perusahaan pesaing bisa lebih dikenal masyarakat dan melakukan hal yang sama pada perusahaan kamu bekerja.

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel kami tentang hal itu Pengalaman Kerja Sebagai Social Media Specialist, Santai Banget! Semoga informasi yang Anda butuhkan ada di artikel. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan artikel ini. Jika ini terjadi, kami akan mencoba memperbaikinya. Terima kasih banyak dan jangan Lupa share dan membaca beberapa informasi Menarik lainnya di AyoCilacap.com

Advertisement

Scroll to Continue With Content